Kasus Covid-19 kini kembali meningkat hal ini terlihat berdasarkan laporan kasus konfirmasi yang dilansir oleh WHO pada tinjauan global data per 13 November 2022, ” Per 13 November 2022, lebih dari 632 juta kasus terkonfirmasi dan lebih dari 6,5 juta kematian telah dilaporkan secara global. Jumlah kasus meningkat di Wilayah Pasifik Barat (+18%), Wilayah Asia Tenggara (+15%) dan Wilayah Amerika (+12%). Jumlah kasus baru terbanyak dilaporkan dari Indonesia (40.212 kasus baru; 14,7 kasus baru per 100.000; +31%).” Di Indonesia tercatat terjadi peningkatan kasus covid-19 per harinya, terlihat berdasarkan laporan kasus konfirmasi yang dilansir oleh kementrian kesehatan Indonesia. Pada laporan kasus konfirmasi data tanggal 23 november 2022 tercatat 7.221 kasus baru.
Subvarian terkini yang menjadi focus WHO adalah sub silsilah dari varian omicron yakni, subvarian BA.4, BA.5, dan BA.2.75. Namun, belakangan ini terdengar subvarian terbaru yakni omicron XBB. Subvarian omicron XBB ini cenderung lebih mudah menular disbanding subvarian omicron lainnya. Juru bicara Kemenkes, dr. Muhammad Syahril, mengatakan “XBB termasuk varian XBB1 memang dia mutasi dari BA.2 maupun BA.2.75. transmisinya memang lebih cepat dibandingkan BA4. Dan BA.5. Dia cepat, hanya saja seperti halnya BA.4 dan BA.5 sebelumnya, tingkat keparahannya lebih rendah.”
Dibandigkan dengan varian lainnya, Omicron XBB mampu melawan system imun tubuh kita yang muncul dari vaksinasi maupun infeksi alami. Juru Bicara Kemenkes juga mengatakan “Imun escape-nya hampir sama, yakni kemampuan untuk menghindar dari antibody yang ada pada tubuh, dari antibody yang didapat mauapun antibody karna vaksin.” Pada varian ini virus lebih mudah menginfeksi terutama pada orang yang belum divaksinasi. Gejala yang dirasakan pada orang yang belum vaksin lebih parah dibanding yang sudah melakukan vaksinansi.
Gejala yang muncul pada varian ini tetap sama seperti pada varian lainnya dikarenakan varian XBB ini masih termasuk dalam varian omicron. Tingkat keparahan tidak berbeda dengan varian lainnya, namun tetap menyebabkan peningkatan kasus rawat inap dan kematian bila jumlah kasus tetap tinggi. Dilansir dari WHO “Sementara studi lebih lanjut diperlukan, data saat ini tidak menunjukkan adanya perbedaan substansial dalam tingkat keparahan penyakit untuk infeksi XBB*. Namun, ada bukti awal yang menunjukkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi, dibandingkan dengan sublineage Omicron lainnya yang beredar.”
Ke-efektifan pemeriksaan PCR dan Antigen masih tetap efektif untuk mendeteksi Covid-19 varian Omicron XBB. Begitu juga dengan ke-efektifan vaksin Untuk mencegah covid-19 berat. Penurunan respon netralisasi antibodi ( antibodi yang berikatan spesifik virus covid-19 ) terhadap omicron XBB, menunjukkan kemungkinan efektivitas lebih rendah dibandingkan terhadap varian omicron awal. Berdasarkan data efektivitas vaksin varian omicron, perlindungan terhadap covid-19 berat akan tetap baik, meskipun antibodi menurun.
Virus ini tidak akan pernah benar-benar hilang. Virus ini akan terus berkembang dan mengeluarkan varian terbaru nya. Tapi kita juga harus mengurangi penyebarannya. Jadi kita mungkin tidak berada dalam populasi yang berisiko, tetapi mungkin orang yang Kita cintai. Jadi apa yang kita lakukan untuk menjaga diri kita juga berdampak pada orang lain. Mungkin Kita tinggal dengan seseorang yang rentan.
Maka dari itu, lakukan semua yang Kita bisa seperti menggubakan Masker, menjaga jarak, ventilasi, divaksinasi, habiskan lebih banyak waktu di luar ruangan daripada di dalam ruangan. Jadi kita yang masih dalam pandemi ini, Kita perlu terus waspada, perlu berhati-hati, jalani hidup kita secara bertanggung jawab dan aman.