Setiap tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day. Setiap tahun pula, selalu diperingati dengan tema yang berbeda. Dilansir situs resmi United Nations atau PBB, tema Hari Peduli Autisme Sedunia 2023 yaitu “Transformation: Toward a Neuro-Inclusive World for All.”
Kemunculan historis pertama dari kata "Autisme" dibuat pada tahun 1911 oleh psikiater Eugen Bleuler, yang menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan sekelompok gejala tertentu yang dianggap sebagai gejala skizofrenia sederhana sebagai penarikan sosial yang ekstrem. Autism Spectrum Disorder (ASD) atau autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi komunikasi dan perilaku sehingga berdampak pada kemampuan seseorang untuk melakukan interaksi sosial. Dengan penyelidikan dan penelitian yang berkelanjutan tentang autisme, Hari Kesadaran Autisme Sedunia ditetapkan pada tanggal 2 April setiap tahun oleh “Majelis Umum PBB” pada “Resolusi 62/139” dan diadopsi pada tanggal 18 Desember 2007, untuk mendorong negara-negara anggota mengambil tindakan dalam meningkatkan kesadaran tentang orang dengan gangguan spektrum autisme dan mendukung penelitian menemukan cara baru untuk meningkatkan kesehatan dan inklusi. Akhirnya, pengertian autisme sebagai spektrum dikembangkan pada tahun 2013 oleh “American Psychiatric Association” dalam edisi kelima “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” dengan menggabungkan semua subkategori autisme dan kondisi terkait menjadi satu kategori terpadu, termasuk karakteristik bervariasi, tingkat keparahan, dan presentasi gejala.
Peringatan Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2023 diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi Global dan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, bekerja sama dengan Institute of Neurodiversity (ION), sebuah organisasi yang didirikan dan dijalankan oleh orang-orang neurodivergen untuk orang-orang dan sekutu neurodivergen. ION berbasis di Swiss dan saat ini hadir di 14 negara. ION bekerja untuk membantu menciptakan dunia di mana individu neurodivergen merasa diterima, diwakili, disertakan, diberdayakan, dan didengarkan. Acara ini disponsori bersama oleh Misi Tetap Polandia untuk PBB, dengan dukungan yang diberikan oleh Grup untuk Autisme, Asuransi, Investasi, dan Keanekaragaman Saraf (GAIN).
Harapannya, para penyandang autisme dapat berkontribusi secara nyata seperti orang-orang pada umumnya, tanpa perlu merasa berbeda dan terdiskriminasi dari lingkungannya. Realitanya penyandang autis masih menghadapi diskriminasi dan tantangan lainnya. Seperti halnya semua populasi, orang autis memiliki berbagai bakat dan tantangan yang seringkali tidak dikenali oleh dunia tempat mereka dilahirkan. Selain itu, tingkat kesadaran dan penerimaan bervariasi secara dramatis dari satu negara ke negara lain. Kita juga harus menyadari bahwa orang autis sangat rentan terhadap pergolakan besar terhadap rutinitas dan kehidupan sehari-hari yang kita saksikan di sekitar kita, seperti pandemi, perang, dan bencana alam.
Referensi:
Detik.com. (2023, 31 Maret). “Hari Peduli Autisme Sedunia 2023: Tema dan Sejarahh Peringatannya.” Diakses pada 01 April 2023, dari https://news.detik.com/berita/d-6648179/hari-peduli-autisme-sedunia-2023-tema-dan-sejarah-peringatannya
Un.org. “World Autism Awareness Day 2 April”. Diakses pada 01 April 2023. Dari https://www.un.org/en/observances/autism-day