Malang, 12/01/2023 – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM-UMM) melalui Kementerian Kesehatan (KEMENKES) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan Mental dengan mengangkat tema “Create Mental Health in the Era of Quarter Life Crisis in Supporting a Physically and Mentally Healthy Life”. Seminar berlangsung di Aula GKB 4 lt. 9A yang dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai program studi. Seminar Nasional Kesehatan Mental diselenggarakan sebagai pengingat mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik maupun kesehatan mental terutama dalam menghadapi masa Quarter Life Crisis.
Nadya Syifa yang kerap disapa Nadya, mengungkapkan bahwa “......pencegahan dari banyaknya impact negative dari quarter life crisis yaitu perlunya kemampuan pada mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan permasalahan tersebut yang bisa disebut dengan resiliensi.” Seminar Nasional Kesehatan Mental berlangsung dengan antusias peserta. Kegiatan kali ini diawali dengan tari Sekapur Sirih yang ditampilkan oleh UKM tari Sansekerta. Kegiatan ini juga mendatangkan tiga pemateri yang ahli dalam bidang kesehatan mental, mulai dari pemateri pertama yaitu dr. Bayu Tjahjawibawa seorang Dinas Kesehatan Kota Malang akan membahas tentang “Akomodasi One Stop Service.” Pemateri kedua disampaikan oleh dr. Marintik Ilahi, SpKJ. mengenai “Quarter Life Crisis.” Quarter Life Crisis merupakan salah satu topik penting dalam melewati setiap masa pertumbuhan.
Hal ini disebabkan oleh, terjadinya perubahan dalam diri secara terus-menerus yang menyebabkan kesehatan mental pada seseorang terganggu, dengan begitu perlunya untuk peserta bisa mengerti mengenai Quarter Life Crisis dan bagaimana cara menanggulanginya. Materi terakhir yang dipaparkan oleh Jainal Ilmi, M.PSI, Psikolog, C.Ht. founder dari Catatan Psikologi turut memaparkan materi mengenai “Building Resilience with Art Therapy.” Topik kali ini mengajak para peserta meluapkan segala emosi yang sedang dirasakannya melalui Art Therapy atau terapi seni. Selain itu, pemateri mengajak peserta untuk bisa meningkatkan resilience pada individu agar dapat mengembangkan keterampilan yang realistik.
Dengan demikian, kegiatan seminar kesehatan mental kali ini diakhiri dengan peserta mengekspresikan diri melalui lukisan. Adapun kesan dan pesan yang diberikan oleh peserta seminar, “Setelah mengikuti kegiatan ini saya pribadi sangat senang bisa mendapatkan ilmu baru tentang kesehatan mental terutama pada Quarter Crisis Life. Melalui penyampaian materi dan diskusi yang telah dilakukan selama acara, saya memperoleh wawasan serta pengetahuan baru tentang bagaimana kita bisa menjaga kesehatan mental, mencegah dan cara menanggulanginya. Pada seminar ini, sesi yang paling saya suka yaitu workshop sebab saya bisa mengekspresikan perasaan saya melalui lukisan,” ungkap Hafiz Akbar Maulana selaku peserta seminar. Harapannya para peserta dapat meresap ilmu yang telah disampaikan oleh pemateri serta dapat mengaplikasikannya dalam kondisi tertentu.
Galeri Kegiatan:
Penulis: Alanda Nuvida Tsuroya