Malang 10/11/2022 - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah lakukan Aksi Solidaritas di hari Pahlawan pada (10/11). Aksi ini merupakan bentuk kepedulian BEM UMM terhadap korban Kanjuruan yang sampai saat ini belum memperoleh Keadilan.
Aksi ini dilakukan oleh seluruh Lapisan masyarakat dan Aremania itu di bantu oleh segenap Aliansi yang berada di Kota Malang, BEM Malang Raya sebagai koordinator dari seluruh BEM yang berada di kota Malang melakukan seruan aksi kepada seluruh BEM untuk bisa membersamai perjuangan ini.
Sebelumnya Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang pada (09/11) menggelar diskusi dan pengkajian terhadap Tragedi Kanjuruan. Kegitan ini di laksanakan sebagai Refleksi Hari Pahlawan dan sebagai cara memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022. Kajian ini mengankat tema “Apakah Korban Kanjuruan adalah Pahlawan Revolusi Sepak Bola ?” Pengkajian Tersebut Berkaitan dengan kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, yang mana dalam kajian tersebut memuat Beberapa materi dan Kronologi atas kejadian kemanusiaan yang terjadi. Dari hasil kajian itu Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang memberikan seruan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk turut andil dalam Aksi Solidaritas yang di lakukan di Balai Kota Malang.
Seruan aksi yang di Gaungkan oleh Badan eksekutif universitas Muhammadiyah Malang itu mendapatkan banyak perhatian dari seluruh mahasiswa universitas Muhammadiyah Malang Yang mana Saat itu Kampus masih dalam keadaan Ujian Tengah Semester, Tetapi Hal tersebut tidak Berpengaruh terhadap Masa aksi.
Pada pukul 10.00 WIB, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang telah berkumpul di titik kumpul yang di telah di tentukan. Yang mana hal itu diprakarsai langsung Oleh Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada pukul 11.30 seluruh massa aksi yang di pimpin langsung oleh koordinator lapangan bergerak ke Stadion Gajayana sebagai titik kumpul seluruh massa aksi, Sebelum itu massa aksi singgah di Universitas Negeri Islam Malang untuk bisa bersama - sama menuju titik kumpul. Stadion Gajayana Kota Malang telah di banjiri oleh massa aksi, kemudian berbaris menuju Kawasan Wisata Cagar Budaya Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat pada pukul 12.30 WIB. Dalam aksinya Aremania membawa 137 keranda bergambar Korban Tragedi Kanjuruhan, poster berisi permintaan dan spanduk besar bertuliskan "Penyidikan Tragedi Kanjuruhan". Di perempatan Rajabali, beberapa Aremania melakukan aksi Teatrikal. Antara lain, mereka memperagakan tembakan gas air mata ke tribun penonton.
Aksi yang di lakukan berlangsung kondusif tanpa gesekan apapun. Aksi ini sendiri telah disiapkan sejak sekitar satu minggu yang lalu. Gilang Dalu selaku Koordinator lapangan BEM UMM menuturkan bahwa "Ini bukan tentang siapa kita, dari mana kita atau apa ras kita, Melainkan Bagaimana Kita untuk bersikap atas tragedi kemanusiaan ini,” tuturnya.
Selain aksi ini, Aremania juga menggelar berbagai aksi lainnya untuk menuntut keadilan untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Misalnya doa bersama di Stadion Kanjuruhan pada Rabu, 9 November 2022 lalu. Persepakbolaan "berdarah" Tanah Air yang menjadikan Tragedi Kanjuruhan tidak hanya memantik perhatian dan sorotan persepakbolaan dunia, namun semua lini, semua komunitas, lembaga maupun perorangan, merasa prihatin. Bagaimana nasib anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya, bagaimana orang tua yang ditinggalkan orang-orang yang mereka cintai. Siapa yang bertanggung jawab?
Tragedi Kanjuruhan hendaklah dijadikan koreksi diri dan mawas diri. Apalagi, sebagai bangsa besar, seharusnya peristiwa semacam ini tidak boleh terjadi di Indonesia. Bahkan, tragedi tersebut tidak akan pernah ditoleransi, karena menunjukkan tingkat peradaban kemanusiaan bangsa Indonesia.
Semua berduka di Hari Pahlawan tahun ini, karena hilangnya nyawa ratusan Aremania. Maka tragedi ini harus diusut tuntas hingga menemukan titik terang dan dijadikan sebagai pelajaran untuk berbenah bagi seluruh elemen bangsa.
Mereka yang menjadi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang sangat layak untuk dikenang, dihargai dan dihormati sebagai Para Pahlawan Tribun Sepak Bola Indonesia. Semoga tidak ada lagi kejadian yang menghilangkan nyawa manusia dan mencederai persepakbolaan di Tanah Air maupun dunia.