sumber foto: suara aisyiyah
Malang (20/11/ 2022) - Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan 5 tahun sekali. Kegiatan Muktamar ke-48 yang diselenggarakan di Kota Solo, tepatnya di Stadion Manahan pada (18/10) hingga (20/11), dengan mengusung tema "Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta" dan tema Muktamar Aisyiyah adalah "Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa,
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari di Solo ini, mengusung lima agenda yang salah satunya adalah pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah periode 2022-2027. Pada pembukaan acara Muktamar ke-48, pada (19/11) dihadiri oleh pejabat-pejabat penting, mulai dari Presiden Joko Widodo, hingga ketua DPR RI. Dalam sambutannya, Presiden RI menyampaikan bahwa "Peran muhammadiyah dalam memajukan Indonesia sangat terlihat dari berbagai bidang mulai dari kesehatan hingga pendidikan,"tutur beliau.
Kemudian Prof. Haedan Nasir menyampaikan dalam sambutannya "Muhammadiyah meyakini bahwa Indonesia sejatinya dapat menjadi negara yang maju, adil, dan makmur". "Muhammadiyah dalam memajukan bangsa dan mencerahkan semesta menempuhnya dengan perjuangan nyata berbasis spirit “ibda binafsika”, memulai dari diri sendiri," imbuhnya.
Kemudian pada hari terakhir (20/11) merupakan hari pemilihan sekaligus penutupan dari kegiatan Muktamar sendiri. Dari pemilihan tersebut didapati hasil bahwa Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si naik kembali sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah priode 2022-2027 dan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. sebagai Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dan Dr.apt. Salmah Orbayinah, M.kes. sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si. sebagai Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah periode 2022-2027.
Dalam kegiatan Muktamar yang di selenggarakan selama 3 hari, tidak hanya membahas terkait poin pergantian pemimpin pusat Muhammadiyah saja, tetapi ada rangkaian kegiatan lainnya seperti Bazar Muktamar yang berisikan badan usaha milik Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pentas kesenian tradisi Solo dan masih banyak lagi. Bagi masyarakat Kota Solo, acara Muktamar ini dapat menjadi titik awal kenaikan perekonomi mereka.
Penulis : Sephia Nur Hasanah.